Minggu, 08 Desember 2013

This is felt falling in love?

Title: This is felt falling in love?

Author : Jenny W.
Genre : romance,school life, action
Type : multichapter
Chapter : five
Fandom : Hey! Say! JUMP
Starring : yamada ryosuke (HSJ), daiki arioka (HSJ), tsukiyomi michiko (OC), thalia (OC), yabu kota (HSJ), chinen yuuri (HSJ) dan Tsukiyomi Tsuyori (OC), Saito Yoichi (OC), Hanamori Ten (OC)
Disclaimer : sorry for posting too late ><


              This is Felt Falling in love? :        Part 5

“ahh.. ternyata yabu dan thalia-chan kalian sedang apa?” tanya daiki gugup
“ahh.. kami..” baru thalia akan menjawab “kami sedang kencan” kata yabu mendahului
Thalia hanya dapat melihat yabu dan daiki secara bergantian
“jadi.. kalian sekarang pacaran? Bagus lah kalau begitu jadi ada yang menemanimu untuk mencari temanmu kan thalia-chan?” kata daiki dengan sinis
“bukan..” jawab thalia dengan cepat
“jadi apa?” tanya daiki dengan wajah marah
“umm.. ettoo..” jawab thalia dengan gugup
“apa??!!” bentak daiki lagi membuat thalia ketakutan dan menggenggam tangan yabu lebih erat “ayo di jawab!” bentak daiki sekali lagi dan membuat thalia menjadi emosi
“terserah apa katamu. Kamu memang ngak pernah peduli sama perasaanku” kata thalia melepas genggamannya dan pergi meninggalkan Daiki, Yabu dan ten yang terdiam di tempat itu saat itu juga..
Keheningan pun terjadi diantara mereka bertiga sampai akhirnya yabu pun membuka suara.
“daiki aku ngak nyangka kamu bisa bisanya mempermainkan perasaan thalia. Pada hal dia itu tulus mencintaimu kau tau. Dan tentang hubungan kami, aku mau mengakui sesuatu. Ya, memang benar kami sekarang pacaran tapi kau tau aku merasa aku hanya menjadi pelampiasaannya saja. Tapi aku ngak akan pernah mau menyerah sampai benar benar mendapatkan hati thalia seutuhnya. Aku nggak akan seperti kamu yang menyia-nyiakan hati seorang perempuan yang tulus mencintaimu. Aku akan mengejar dia, sampai ke ujung langit pun aku akan mengejarnya. Aku akan membuat thalia berpaling ke padaku” kata yabu seraya ia pergi mengejar thalia serta meninggalkan daiki dan ten berdua disitu.
Kata-kata yabu pun terngiang di kepala daiki. Ia pun terdiam dan tak sanggup berbicara sepatah kata pun.
“dai-chan daijoubu ka?” tanya ten mencoba menghibur daiki..
“un” jawab daiki singkat sambil menundukan wajahnya..
                                ***
sementara itu pagi-pagi Ryosuke terbangun dari mimpi buruknya.. dengan kondisi yang masih berbaring dan dengan matanya yang masih sayup-sayup karena masih mengantuk itu ia pun membuka ponsel nya. kemudian ia pun membuka sms dari penjahat itu..
"arghhh,, kuso.. aku masih beluim bisa memecahkan kode itu" kata Ryosuke merutuki dirinya sendiri. lalu dia pun melihat lihat map - map yang ada di jepang, sampai akhirnya dia berhenti pada satu titik, gunung teshio!
"teshio?! tenshi? ahh.. tenshi yang berarti bidadari" kata Ryosuke girang dan kemudian dia mencocokan puisi-puisi diatas dengan foto kondisi di pegunungan teshio.
"cocok!" jawab Ryosuke girang. Dia pun langsung bangun dari tempat tidurnya dan membereskan barang-barang yang dia butuhkan untuk pergi ke gunung itu secepatannya.
"oka-san ittekimasu" kata Ryosuke di depan pintu. Dia bergegas setelah membereskan barang-barang yang dia butuhkan dan berangkat ke gunung teshio tersebut.
"chotto.. kamu mau pergi ke mana Ryo-kun pagi-pagi begini?" tanya oka-sannya saat Ryosuke sudah beranjak meninggalkan rumah itu. "mohh" hela nafas oka-sannya Ryosuke
"aku harus secepat mungkin, michiko sedang menungguku" kata Ryosuke dalam hatinya dan dalam perjalanan menuju gunung tersebut
sambil berjalan menuju stasiun kereta, Ryosuke pun mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Thalia, Yabu, dan Chinen.. "moshi moshi cepat kalian ke stasiun kereta sekarang, aku tau keberadaan michiko dan jangan pake lama!" kata Ryosuke lalu menutup telponnya.
                                      ***
Michiko yang tertidur lemah dengan perlahan membuka matanya kembali dan sedikit menyipitkan matanya karena silaunya matahari pagi yang membangunkannya. Ia melihat kedua tangannya yang sudah tidak di ikat lagi dan mulutnya yang sudah tidak lagi di lakban, perlahan tapi pasti ia membuat suatu rencana untuk kabur dari sana..
"ahh.. pisau?!" kata Michiko dalam hatinya sambil melihat kearah yoichi yang memegang pisau itu..
"kau sudah bangun ya, michiko sayang??" tanya yoichi sambil melihat kearahku
aku yang kaget pun langsung pura-pura tidur kembali sambil menyusun kembali rencanaku untuk kabur dari tempat itu
"hmm.. kukira kau sudah bangun" kata Yoichi sambil mendekat ke arahku dan kemudian menyentuh pipiku dan mencium lembut keningku
"duhh.. untuk apa sih dia mencium keningku segala?? aku kan sudah tidak suka padanya lagi! kenapa aku harus di paksa untuk menjadi pacarnya lagi sih?!" gerutu Michiko dalam hati
yoichi pun membalikan tubuhnya dan berjalan mulai menjauh. michiko yang melihatnya pun...
brukk..
"ittee.." teriak yoichi yang kesakitan karna tubuhnya di dorong dan kemudian menghantam pilar yang ada di depannya sampai dia terkapar dan jatuh.
dengan sigap michiko pun mengambil pisau yang ada di tangan yoichi dan mengarahkannya pada yoichi.
"jangan bergerak!!" seru michiko
"kenapa kamu melakukan ini michiko? aku masih sayang sama kamu, dan aku juga tau kamu juga masih sayang sama aku kan? lebih baik kamu jujur pada dirimu sendiri!" kata yoichi dengan wajah yang memelas
"itu semua hanya masa lalu, kamu tau itu kan! aku sudah mencintai orang lain yang jauh lebih menerima diriku apa adanya!"
yoichi yang mendengarnya pun hanya bisa terdiam
"kau tau aku tidak suka pada sifatmu yang egois, yang selalu mengekang diriku, yang selalu memaksa diriku untuk melakukan hal yang tidak aku suka dan kau tidak pernah mengerti diriku!" kata michiko sambil berteriak..
Michiko yang menahan emosi pun meneteskan air matanya
"michiko.." kata yoichi lemah
                                            ***
tak lama ryosuke bertemu dengan thalia, yabu dan chinen di stasiun kereta, mereka pun kemudian berangkat secepatnya ke gunun teshio. setelah mereka sampai, ryosuke langsung mencari tempat-tempat yang sudah usang.
"aku yakin michikopasti disekap ditempat ini" kata ryosuke sambil menunjuk ke arah bangunan tua yang mulai rapuh dan kemudian berlari kearah tempat itu.
thalia, yabu dan chinen pun mengikuti ryosuke dari belakang.
tiba-tiba ryosuke diam dan melihat michiko dari jauh.
"michiko.." kata ryosuke lirih sambil melihat michiko memegang pisau dan meneteskan air mata.
                                         ***
to be continued...
gomen, hontouni gomenasai, karena postingnya lama banget ><

Tidak ada komentar:

Posting Komentar