Title: This is falling in love?
Author : Jenny W.
Genre : romance (rata-rata gini sih) ^
Type : multichapter
Chapter : second
Fandom : Hey! Say! JUMP
Starring : yamada ryosuke (HSJ), daiki arioka (HSJ), tsukiyomi michiko (OC), thalia (OC), yabu kota (HSJ), chinen yuuri (HSJ), okamoto keito (HSJ), tsukiyomi tsuyori (OC) dan orang-orang yg asal lewat..
Disclaimer : this is just fiction.. so please enjoy read this.. I hope you like it.. ahh.. and 1 more again I just can write this in Indonesian.. so enjoy it oke? Haha..
This is Felt Falling in love? Part 2
Setelah perkenalan sore hari itu akhir akhir ini thalia jd lebih sering melamun. sepanjang jam pelajaran sekolah berlangsung ia hanya melamun saja.entah apa yang ia lamunkan sampai akhirnya pulang sekolah pun aku bertanya pada thalia.
“nee..thalia-chan aku lihat sepertinya akhir-akhir ini kamu sering melamun ya?” akubertanya pada thalia yg sejak td melamun saja.. namun thalia tidak menjawabnya ia masih sibuk dengan lamunannya. Sampai akhirnya aku menguncang-guncangkan tubuh Thalia.. dan Thalia baru menyadarinya
“ehh? Nande? Doushite michiko-chan?” tanyanya setelah sadar dr lamunannya itu
“mohh.. nande? Doushite? Tentu saja aku khawatir sama kamu, sejak bertemu yama-chan dan yg lainnya kau terus menerus melamun, aku kan jadi khawatir. Sebenarnya ada apa sih?”
“ehh? Masa sih? Daijoubu yo.. aku hanya..” belum sempat melanjutkan kata-kata thalia michiko sudah memotong dengan kata-katanya
“hanya apa? Kenapa kamu tidak cerita padaku? Aku khawatir dengan sikapmu akhir –akhir ini kau tau?”
“gomen ne michiko-chan. Aku tidak bermaksud membuatmu khawatir.. aku sebenarnya penasaran sama temannya yamada-kun yg bernama daiki itu” jelas thalia
“kau ingin mengenalnya lebih jauh ya?”Tanya aku. Yang membuat thalia menunduk dan mukanya memerah. Ia hanya mengangguk tanda setuju..
“hmm.. kalau begitu aku akan coba cari yama-chan dan membawa daiki bersamanya agar kau bisa mengenalnya lebih jauh lagi.. ne?” kata aku membuat thalia panik..
“ehh?? Gk usah gk usah michiko-chan. Daijoubu aku bisa mencari infonya sendiri” kata thalia panik akhirnya.
“hee? Doushite? Knp ngak? Aku bisa membantumu koq.. serahkan saja padaku” tanpa menunggu thalia memberikan jawaban aku keluar dari ruangan, aku sudah pergi berlari kluar dari gerbang sekolah dan pulang ke rumah..
Setelah sampai di rumah
“tadaima” kataku
“okaeri” kata mama yang sedang memasak untuk makan siang nanti
Aku pun langsung naik ke atas dan mengganti pakaian sekolah dengan pakaian sehari-hari yg biasa aku pakai lalu aku turun untuk makan siang. Pas dengan mama yang baru selesai memasak..
“makan apa hari ini? Wahh nasi kare.. hmm keliatannya enak nihh” kataku sambil memasukan sesendok makanan ke dalam mulut.
“douu?? Oishi desuka?” kata mama yg bertanya ingin meminta pendapatku tentang masakan yg pertama kali yang mama buat itu.
“oishi yo” jawabku singkat.
Setelah selesai dengan makan siangku aku bergegas keluar rumah untuk mencari ryosuke. Tapi tidak ketemu
“hahh.. kenapa kalau aku mencarinya selalu tidak ketemu? Tapi kalau tidak mencarinya malah ketemu gitu ajah? Huhh.. payah sekali” gerutuku dlm hati sampai akhirnya karena michiko lelah ia duduk di sebuah café sendirian sambil menikmati coffee caramel yg baru ia pesan.
“ehh.. ada tsukiyomi-san”
aku yg di panggil pun menengok ke sumber suara tersebut yang ternyata adalah milik ryosuke..
“ehh yama-chan” sapa michiko
“kenapa kamu sendirian disini?”
“ahh.. sebenarnya aku sedang istirahat karna dr td aku memang mencari yama-chan tapi gk ketemu” sifat polosku yang terkadang keluar sendiri tanpa dipikir olehku. Sampai akhirnya aku menyadari kata kataku dan hanya bisa tersipu malu karna kata-kataku yg tanpa di pikir panjang dulu..
Ryosuke yg mendengarnya pun hanya bengong mendengar kata-kataku yg seperti itu dan dalam beberapa detik kemudian ia tertawa karna melihat mukaku yang merah seperti kepiting yang baru matang dr rebusannya..
“hei kau gak perlu ketawa gitu kan?” gerutuku yg malu karna kata-katanya
“ehh.. gomen gomen.. jadi.. kenapa kamu mencari ku?” Tanya ryosuke setelah ketawanya reda..
“sebenarnya dan sepertinya aku mulai tertarik sama band kalian”
“kamu tertarik sama band kami? Lagu? Atau membernya?” kata ryosuke menggoda diriku..
“tentu saja pada band kalian dan lagunya”
“ku pikir kamu suka pada membernya.. hahaha”
“kalau gitu aku jawab semuanya aja deh biar adil”
“hah? Mana bisa gitu”
“bisa aja lah.. ngomong-ngomong kenapa yama-chan waktu pertama kali ketemu koq bisa dikejar-kejar fansu gitu? Memang gak pakai penyamaran apa?” Tanyaku yang mulai penasaran
“akhh itu.. sebenarnya aku waktu itu ada break ya istirahat lah yabu kasih waktu cukup lama jadi aku dan dai-kun berencana untuk jalan-jalan sebentar, pake penyamaran loh ini. Tapi gara-gara aku terdorong seseorang penyamaranku lepas jadi ketahuan lalu orang-orang melihatku dan akhirnya di kejar-kejar aku.. hahaha” jelas ryosuke
“sou ka.. Lagi pula kenapa penyamaranmu itu bisa lepas.. kau ini ada-ada saja”
“aku tau aku tau itu memang kesalahanku jd tidak usah di perpanjang gitu” protes ryosuke
“haiii wakatta yo wakatta” jawabku..
Untuk beberapa saat mereka terdiam beberapa detik. Tapi aku kembali membuka pembicaraan
“ne.. yama-chan kenalin aku sama member yg lain dong, ya sebenarnya itu permintaan thalia sih”
“hmm.. gimana ya?” jawab ryosuke dengan tampang berpikir keras
“ahh.. yama-chan ayo lah.. onegai.. ne ?”
“iya deh.. iya” selesai menjawab tiba-tiba telpon hp ryosuke berbunyi.
“moshi moshi yamada desu.. doushite yabu-kun? Ahh gomen gomen.. wasure teta.. un.. wakatta.. hai wakarimasu” selesai berbicara ryosuke menutup telfonnya.
“gomen tsukiyomi-san. Aku sudah harus pergi aku lupa masih ada latihan..jya ne”
Sebelum ryosuke meninggalkan tempat itu michiko menarik 1 tangan ryosuke, dan membuat ryosuke berbalik arah melihat michiko dengan heran.
“doushite tsukiyomi-san?”
“aa.. iyee.. nandemo.. aku hanya ingin meminta nomor ponsel mu.. karna aku kalau ingin bertemu cape harus nyari kamu dulu” aku menjelaskan dengan wajah yg memerah.
Ryosuke hanya memakluminya saja “haii wakatta… mana ponsel mu?” Tanya ryosuke
aku pun hanya menuruti kata ryosuke ia pun memberikan ponselnya. Lalu ryosuke mengetikan beberapa nomor.
“haii itu nomor ku” kata ryosuke
“arigatoou na” kataku sebelum ryosuke meninggalkan tempat itu..
aku juga pergi dari tempat itu namun tiba-tiba mendadak kepalanya sangat pusing dan ia merasa seperti ada sesuatu yg mengelilinginya dan secara tiba-tiba aku pingsan dan sempat membuat orang-orang yg di sekitar situ panik, sampai akhirnya seseorang menelpon ambulance dan membawaku ke rumah sakit
---------------------------- -------------------------------------- -------------------------------
Setelah sampai di tempat latihannya di tempat member yang lain berkumpul, ringtone ponsel milik ryosuke berbunyi
“moshi moshi yamada desu.. iya aku mengenalnya… apa?! Masuk rumah sakit? Baik aku akan segera ke sana” kata ryosuke setengah berteriak membuat para member yg lain yg mendengarnya melihat ke arah ryosuke semua..
“doushite yama-chan?” Tanya daiki
“tsukiyoomi-san masuk rumah sakit!” jawab ryosuke
“apa?!! Koq bisa? Aku ikut denganmu yama-chan”
“un.. yabu aku minta ijin ya” tanpa menerima jawaban dari yabu, ryosuke pergi keluar dgn berlari bersama daiki
“chotto matte.. hahh.. yama-chan kayaknya khawatir sekali sama orang itu.. tsukiyomi-san wa dare desuka?”
“ahh.. jadi yabu kau belum tau?” Tanya chinen..
“belum.. memang tau apa?” Tanya yabu dengan anggukan semua member sisanya.
“jadi sebenarnya yama-chan sepertinya sudah mengenal gadis td sudah lama, hanya saja ia lupa pernah mengenal di mana.. setelah itu yama-chan memutuskan sebelum ia ingat dy gk mau cwe yg membuat
dia penasaran itu kenapa-napa.. jd td wktu dy mendengar tsukkiyomi-san masuk rumah sakit jadi dia khawatir.” chinen menjelaskan dengan gaya seperti guru
“sou ka” jawab yabu dengan anggukan member sisanya yg masih ada di ruang latihan..
“ya sudah.. latihan hari ini kita sudahi.. besok kita lanjutkan lagi!. Chii tolong bilang yama-chan dan dai-kun ya hari ini kita sudahi latihannya hari ini dan akan di lanjutkan besok” kata yabu
“un.. wakatta” jawab chinen. Member yang lain sudah pulang dan yg ada di situ tinggal keito dan chinen saja..
“umm.. keito-kun bisa tolong bantu aku bawa barang-barang yama-chan dan dai-kun gk?” Tanya chinen
“un, bisa koq” balas keito. Mereka membawa barang-barang yama-chan dan dai-kun ke rumah sakit..
--------------------------------------- ------------------------- -----------------------------------------
Sesampainya ryosuke dan daiki di rumah sakit, ryosuke yg panik langsung menanyakan dimana aku di rawat.. saat menemukan tempatnya dokter baru saja keluar dari ruangannya yg baru selesai diperiksa
“umm.. dokter gimana keadaan tsukiyomi-san?” Tanya ryosuke dengan wajah panik
“kamu ini siapanya tsukiyomi-san ya?” Tanya si dokter balik
“aku temannya dokter”
“oh begitu.. tidak ada luka sama sekali.. hanya saja sepertinya dia terlalu banyak memikirkan masalah tolong suruh buat dia istirahat sejenak. Kalau dia sudah siuman iya sudah boleh pulang hanya saja ia hrus istirahat yg cukup” dokter menjelaskan
“wakatta.. apa tsukiyomi-san sudah bisa dijenguk?” Tanya ryosuke .
“un.. sudah boleh koq dan ini ponsel tsukiyomi-san” jawab si dokter sambil memberikan ponsel milikku ke tangan daiki.
“arigatou”
“douita”
Setelah mendapat persetujuan dari dokter ryosuke dan daiki pun masuk dan melihat kondisiku yg tak lama sadar..
“ahh tsukiyomi-san apa kami membangunkanmu?” Tanya ryosuke
“iyee.. aku memang bangun sendiri” jawabku singkat. Lalu aku mencari ponsel milikku yang tidak ada bersamaku,
“kamu mencari apa tsukiyomi-san?” Tanya daiki sekarang
“aku mencari ponselku”
“oh ponselmu tadi daiki yg memegangnya” jawab ryosuke
“un.. aku memang tadi yg memegangnya setelah diberikan oleh dokter. Ini..” jawab daiki sambil memberikan ponselnya ke tanganku.
Setelah menerima, aku pun membuka ponselnya dan mengirim sms ke thalia
From: michiko-chan
Ne.. thalia-chan.. kamu cepet ke rumah sakit ada dai-kun..^^
Michiko-chan ~
----------------------------- ---------------------------- ------------------------------
Setelah membaca sms dariku itu thalia langsung menelponnya karna khawatir pada sahabatnya itu yg memang punya penyakit anemia.. ponselku pun berdering..
“moshi-moshi thalia-chan? Doushite?”
“michikoooo-chhhaaann!!” sesaat thalia berteriak lewat ponselnya hingga membuat michiko tersentak kaget
“aduhh! Kupingku sakit Thalia-chan!” protes michiko
“kamu kenapa lagi? Anemia kamu kambuh? Terus kenapa dai-kun ada disitu?”Tanya thalia yang sampai membuatku kewalahan dan bingung harus memulai dari mana.
“iya iya sabar aku akan jawab koq.. aku hanya kelelahan koq tenang aja lalu kamu kesini aja deh biar nanti aku jelasin ke kamu semua.. oh iya kamu jgn beritahu mamaku ya kalau aku masuk rumah sakit lagi” jawab michiko.
Ryosuke dan daiki yang mendengar kata-kata michiko tadi pun terheran-heran kenapa michiko mengatakan masuk rumah sakit lagi. Dan hanya dapat bengong saja karna aku masih berbicara dengan thalia lewat ponselnya.
“wakatta sore de jya ne.. aku akan ke sana secepat mungkin” jawab thalia
“un.. aku tunggu ya.. jya ne” aku menjawab singkat
Setelah percakapanku dan thalia yg singkat lewat ponsel itu tadi akhirnya ryosuke dan daiki baru bisa buka mulut.
“ne tsukiyomi-san apa maksudmu waktu pembicaraanmu dengan thalia-chan kau mengatakan masuk rumah sakit lagi” Tanya ryosuke khawatir dengan anggukan kepala dari daiki yang mengatakan setuju dengan ryosuke
“ahh itu.. sebenarnya aku ada penyakit anemia yg belum sembuh total”
“ehh? Anemia? Pantas saja kau pingsan” jawab daiki kali ini
“tapi kau benar-benar gk kelihatan ada penyakit” kata ryosuke kali ini
“haha.. gak mungkin kau gk liat mukaku pucet gini?” jawabku sambil tersenyum sinis..
Tiba-tiba ponsel ryosuke berdering.. setelah ia liat ia mengkerutkan keningnya yg ternyata chinen yg menelponnya
“moshi moshi.. doushite chinen?
“kau lg ada di rumah sakit mana?aku ada di kedai yg biasa” kata chinen
“ohh kau di dpn kedai yg biasa.. dekat dari situ koq rumah sakitnya” jawab ryosuke
“wakatta” jawab chinen singkat
Setelah pembicaraan tersebut beberapa menit kemudian chinen dan keito sudah tampak di dpn pintu kamar rawatku.
“yo, tsukiyomi-san gimana keadaanmu?” Tanya chinen tapi yg menjawab malah ryosuke
“tsukiyomi-san baik-baik koq sebenarnya dy ada anemia makanya dy pingsan” jawab ryosuke dengan penjelasannya yang singkat
“un.. bener kata yama-chan aku gk apa-apa koq.. ngomong-ngomong siapa yg sama kamu itu chii-ku?” kataku
“boku wa okamoto keito desu yoroshiku” kata keito
“ ahh.. atashi tsukiyomi michiko desu yoroshiku” jawabku memperkenalkan diri
Dokter yg merawat michiko pun masuk..
“sepertinya michiko sudah sadar ya.. kalau begitu kau sudah boleh pulang michiko”
“ahh dokter.. arigatou..”
“douita.. ini surat seperti biasanya”
“surat apa itu” Tanya chinen
“ini surat bebas biaya” jawab michiko
“surat bebas biaya?” Tanya keito
“un, aku sering keluar masuk rumah sakit jd selama 3 bln masuk rumah sakit hanya perawatan biasa tanpa rawat inap itu gratis, kecuali kalau rawat inap itu harus bayar full.. gitu” jelas michiko
Semua yang ada disitu hanya bengong dan mengangguk mengerti kecuali thalia yg memang sahabatnya dari sd yg sudah mengetahui kebiasaan, perilaku, dan kondisi sahabatnya..
“maa, aku berikan surat ini dulu pada resepsionis ya” kata thalia sambil memegang surat dokter itu dan berjalan keluar dari kamar rawat michiko
Setelah thalia pergi aku baru mengeluarkan suaraku lagi
“ne.. arioka-kun boleh aku minta sesuatu darimu?” pintaku yg kebetulan daiki ada di sebelah kanannya yg sebenarnya dalam hati ia merencanakan sesuatu
“hmm? Minta apa tsukiyomi-san?” Tanya daiki ragu-ragu
“umm.. sebenarnya dulu thalia pernah waktu mengurusku di rumah sakit ini juga, waktu itu dia ingin mengantar surat yg td ke resepsionis jg.. lalu dia di ganggu oleh beberapa orang pria yg ada di resepsionis, kalau aku waktu itu gk dateng mungkin dy bisa di apa-apain.. dakara onegai temani thalia sebentar.. aku takut kejadian itu terulang lg.. lg pula aku masih belum bisa bergerak secara pulih karna tubuhku masih lemas” jelasku panjang lebar
“hmm..” daiki berpikir sebentar
“onegai arioka-kun” pinta diriku lagi
“wakatta.. aku akan temani thalia-chan” jawab daiki kemudian lalu pergi meninggalkan kamar rawatku
“arigatou na arioka-kun” jawabku sambil terbatuk karna berteriak
“kamu ini.. untung aku ada beli minuman sebentar tadi di mini market terdekat” kata ryosuke
“arigatou maap ngerepotin” jawab michiko dengan senyumnya yg biasa sambil meminum air pemberian ryosuke
---------------------------------- -------------------------- ---------------------------
“thalia-chan” panggil daiki di resepsionis
“ehh.. arioka-kun.. doushite?”
“ahh tidak aku hanya ingin menemanimu saja.. aku sudah dengar cerita dari tsukiyomi-san yg katanya dulu kamu pernah diganggu oleh beberapa org cowok.. tsukiyomi-san sangat mengkhawatirkan kamu” jawab daiki
Melihat ekspresi thalia yg biasa-biasa aja membuat daiki penasaran terhadap thalia
“nee thalia-chan apa kamu udh selesai? Belum” Tanya daiki lg berusaha membuat thalia membuka suaranya. pada hal tanpa daiki sadari sebenarnya thalia gugup untuk bicara dengannya sampai pada akhirnya thalia membuka suaranya
“yup baru aja selsai nih” jawab thalia dengan memberikan senyumnya yang manis hingga buat daiki salah tingkah.
“kalau gitu ayo kita blik ke tmpt tsukiyomi-san”
“un..” jawab thalia singkat
“umm thalia-chan boleh aku pegang tanganmu?”
Thalia yg mendengarnya pun tidak percaya dengan apa yg baru daiki katakan. Lalu thalia pun hanya bisa tersipu malu dan mengangguk.
---------------------- -------------------------------- -----------------------------
Setelah mereka kembali aku hanya melihat wajah thalia yg memerah seperti itu. Yang lain memang tidak menyadari hal itu tapi aku tau sekali kalau pasti ada yg terjadi sesuatu pada mereka berdua..
“pasti ada sesuatu yang terjadi di antara mereka berdua, tapi apa ya kira-kira?” bisikku dalam hati sambil bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Sampai akhirnya ia terbangun dari lamunannya setelah tubuhnya di guncangkan beberapa kali oleh thalia
“nee.. michiko-chan doushite?” Tanya thalia yg khawatir
“apa tubuhmu masih lemas?” Tanya ryosuke yg jg mengkhawatirkannya
“ahh.. iiee.. gomen ne.. kalian sampai khawatir aku gk apa-apa koq” jawabku singkat
“yoshh aa.. kalau gitu kita pulang sekarang” seru chinen yg semangat
“un” jawabku sangat singkat
“tapi ini udah sore pasti nyampe rumah udah malem deh.. kalau gitu aku numpang mandi di rumahmu ya tsukiyomi-san” kata keito
“ahh boleh aja.. lgan di rumahku hanya ada adikku, mamaku pasti belum pulang jadi biar ramai.. haha” jawabku dengan cerianya
ryosuke yang mendengarnya pun telinganya terasa panas seperti sedang di bakar oleh api..
“kalau gitu aku jg akan antar kamu sampai pulang” jawab ryosuke sinis
“kenapa dia? Cemburu ya?” Tanyaku dalam hatinya sendiri
“yoshh kalau gitu semuanya aja mengantar rumah michiko” kata daiki seenaknya setelah melihat muka ryosuke yang kesal
“thalia-chan kamu jg temani aku ya” kataku pada thalia sambil tersenyum tidak biasanya
“un.. wakatta” jawab thalia sambil membalas senyum itu dengan senyumnya yg penuh arti juga
Ryosuke, daiki, chinen, dan keito yang melihatnya hanya bingung dan bertanya-tanya “sebenarnya mereka kenapa?” dalam hati tanpa bisa diungkapkan
--------------------------- ----------------------------------------- ---------------------------
Setelah sampai dirumahku
“tadaima tsuyori-chan~” kataku pada adikku yang ada dirumah
“okaerii onee-chan.. araa ada tamu ya” jawab tsuyori manis
“ojamashimasu” jawab ryosuke, chinen, daiki, keito ,dan thalia bersamaan
“ahh douzo.. silahkan masuk” jawab tsuyori kalem dan manis sambil menyiapkan sandal rumah
“arigatou” kata mereka berbarengan
Setelah mereka sampai ruang utama
“nee tsukiyomi-san aku pinjam kamar mandimu untuk mandi ya” kata keito
“ahh.. douzo.. biar aku antar” kataku
Sebelum michiko keluar meninggalkan ruangan kemudian tsuyori masuk
“ahh nee-chan mau kemana?” Tanya tsuyori
“nee-chan mau mengantar keito ke kamar mandi.. katanya mau di pinjam untuk mandi”
“owh begitu kalau gitu yasudah”
Baru berjalan selangkah tapi michiko membalikan tubuhnya untuk mengatakan kepada tsuyori
“umm.. tsuyori-chan tolong temani teman-teman nee-chan bentar ya” pinta michiko sama adiknya tsuyori
“un… wakatta”
“arigatou tsuyori-chan”
“douita nee-chan”
Setelah mengantar keito, aku pun kembali
“ahh michiko… sini sini” kata thalia
“wah wah lagi pada ngomongin apa nih?”
“udah kamu tinggal ikutin alur pembicaran ini koq” kata ryosuke
“ahh dasar kamu ini” jawab diriku lg
Bahkan sampai keito sudah selesai mandi mereka masih seru ngobrol satu sama lain hingga sekitar jam 7 malam saat mereka mulai kelaparan..
“aduhh kayaknya perutku udah bunyi kelaparan deh” kata chinen yang sambil memegang perutnya
“ haha.. sepertinya aku juga” kata keito
“aku juga” sampai akhirnya semua kompak menjawab
“kalau gitu aku masak makanan dulu yah” kata michiko
“aku ikut membantu” kata ryosuke
“ahh arigatou yama-chan” jawabku yg mungkin aku merasa pipiky mulai memerah
“aku juga bantu ya” jawab daiki
“iya aku juga” kata keito
“ahh tidak usah biarkan mereka berdua aja yg udah ahli dalam masak.. haha.. kita siapkan piring-piringnya yang akan di letakan meja makan aja” kata thalia
“arigatou.. demo gk usah.. bener kata thalia kalian bantu menata di meja makan aja” kataku
“kalian ini ingin menggangguku ya?” Tanya ryosuke dalam hati
“yaudah minna ayo kita kerjain sekarang” kata ryosuke
“oke” jawab serempak
Setelah selesai memasak mereka mulai menaruh semuanya di meja makan. Lalu mereka mulai memakannya
“douu?? Oishii desuka?” Tanyaku ragu
“hmm.. oishii yo” kata chinen
“iya ini enak banget” jawab keito
“hountoni?” Tanya ryosuke yang ragu juga
“hounto oishii yo” jawab daiki dan thalia bersamaan
Setelah selesai makan mereka mencucinya dan membersihkan meja makannya lalu berbincang-bicang lagi hingga sampai jam 8 malam mereka pun pulang keito dan chinen mereka pulang duluan.
“nee daiki tolong antar thalia pulang ya.. soalnya dia takut kalau pulang malam-malam sendirian lagi” kata michiko
“mi.. mi.. michiko-chann~ sudah aku gak apa-apa pulang sendiri” kata thalia
“dame yo.. aku tau akhir akhir ini kamu sering diincar oleh orang-orang jahat kan? Ia mau membunuhmu kan? Sudah lah aku sudah tau semua” jawab michiko
“ehh?? Diincar orang-orang jahat? Sampai mau di bunuh?” Tanya daiki gak percaya
“un sou ne daiki-kun.. dia sudah 5 kali diincar dan untungnya perencanaan pembunuhan itu gagal terus karna ada aku yg bersamanya.. aku tau sejak beberapa bulan yg lalu thalia sering di ikuti dan aku menyadarinya.. jadi aku selalu ngelindunginnya dari belakang” jelas michiko panjang lebar
“michiko-chan udh aku gk apa apa koq.. aku bisa…” belum selesai dengan kata-kata thalia, daiki sudah memotongnya
“dame yo.. wakatta tsukiyomi-san aku akan anter dia sampai dia masuk ke rumah” kata daiki
“un.. onegaii daiki-kun.. maaf ngerepotin kamu, aku gak bisa jaga thalia karna kondisi badanku lg seperti ini” kataku mukanya sambil memelas
Setelah mengantar thalia dan daiki keluar, aku dan ryosuke pun keluar ke halaman rumahku
“sore de jya ne” pamit daiki dan thalia
“un.. jya ne.. hati-hati di jalan ya kalian berdua” kataku asal ceplas ceplos membuat mereka berdua malu dan pergi pulang
“huahh.. sekarang tinggal kita berdua ya?” Tanyaku pada Ryosuke
“un” jawab ryosuke singkat
“kita ke halaman belakang rumahku yuk” ajakku
“hmm?? Memang di situ ada apa?” Tanya ryosuke
“hmm di halaman belakang rumahku ada ayunan kecil lagi pula malam ini ada banyak bintang dan yang pasti di belakang lebih banyak lagi” aku menjelaskan dengan penuh semangat
“kalau gitu aku juga mau lihat” jawab ryosuke antusias
Lalu aku dan Ryosuke berjalan ke halaman belakang.. setelah sampai di halaman belakang ternyata benar kataku, di belakang memang lebih banyak bintang yang bertebaran bagaikan serbuk yang menghiasi langit malam.
“wuahh ternyata benar bintangnya banyak banget” jawab ryosuke sambil duduk di ayunan kecil yang tua tapi tetap kokoh
“desou? Hahaha.. aku jadi terkenang waktu dulu” jawabku yang sedang duduk di ayunan disamping ryosuke yang sambil memejamkan matanya menikmati udara malam yang terasa sejuk dan seperti alami
“hmm?? Terkenang waktu dulu?” Tanya ryosuke penasaran
“un.. dulu ada seorang anak cowok yang bermain di sekitar lingkungan ini yang sampai akhirnya tersesat di malam hari seperti hari ini dan duduk di ayunan ini sambil menangis.. lalu aku keluar karna aku mendengar suara tangisan itu dan aku menghampirinya dan berkata ‘kenapa kamu nangis malam-malam gini? Mana mama dan papamu?’ setelah aku bertanya seperti itu anak itu malah menangis semakin parah dan aku mencoba menenangkannya.. setelah ia tenang aku ajak masuk dan makan malem bersama kebetulan aku dan kluargaku blm mkan malam waktu itu.. setelah makan aku dan anak itu main di halaman belakang, duduk di ayunan ini dan memandangi bintang sambil menunggu orang tua si cowok datang.. anak cowok itu duduk di ayunan tempat kamu duduki sekarang” jawabku dengan ceritanya yang panjang dan di hayati olehku
“lalu anak laki-laki itu dimana?” Tanya ryosuke penasaran
“aku tidak tau.. yang pasti sejak hari itu aku dan dia sering bermain bersama tapi sampai suatu hari kluarganya pindah rumah dan aku tidak tau dia tinggal dimana.. tapi aku sekarang yakin dia ada di kota ini karana waktu umurku sekitar 11 tahun aku bertemu lagi dengannya yang sosoknya sekarang sudah jadi artis.. aku bertemu lagi dengannya pada saat dia di kejar-kejar oleh fansnya sama kayak kita pertama kali ketemu lalu aku dan dia berjanji nanti akan ketemu di tempat anak itu tersesat dan bermain bersama-sama denganku” jawabku
“sepertinya anak laki-laki yang kau bicarakan itu aku.. apa kau lupa padaku michiko-chan?” Tanya ryosuke dalam hati
“kau ingat pertama kali kita bertemu?” Tanya ryosuke
“un.. aku masih ingat jelas” jawabku
“kau ingat aku pernah bilang padamu sepertinya kita pernah bertemu? Lalu kau hanya bilang mungkin itu hanya déjà vu?”
“iya aku ingat”
“dan setelah mendengar ceritamu itu aku yakin kita pasti berjodoh”
“apa maksudmu?” Tanyaku kembali
“kau tau anak laki-laki itu siapa?”Tanya ryosuke lagi
“kan sudah aku bilang aku tidak tau dia dan dimana dia sekarang aku memang sering bermain dengannya tapi aku tidak pernah tau namanya, aku hanya menyebutnya onii-chan karna hanya beda beberapa bulan dariku” jawabku heran
Lalu ryosuke menghela nafas panjang dan menghembuskannya kuat-kuat
“kau harus tau anak laki-laki itu aku.. aku yang kau sebut onii-chan itu” jawab ryosuke
Saat itu hatiku tiba-tiba bergemuruh. Anak laki-laki yang aku tunggu-tunggu selama ini, yang selalu baik padaku ternyata ada di depanku apa ini mimpi? Jika ini mimpi aku ingin segera terbangun dari mimpi ini dan mencarinya dalam keadaan nyata, tapi jika ini bukan mimpi apa ini yang namanya takdir mempertemukan kami kembali? Aku ingin tau apa ini sungguh-sungguh anak laki-laki yang selama ini aku cari……
To be continued ……
-------------------------- ------------------------------- --------------------------------
Owarii~
Huahh minna di comment ya.. ini part2nya… tapi entah kenapa kayaknya ini lama-lama bakal melenceng dari titlenya.. hahaha..
Demoo.. akan aku usahain biar tetep dalam kawasan titlenya ^^
Sekian~
ne, michiko-chan bgs loh ceritanya, hebat kau. hahaha...tp thalia ma Daiki jgn terang"an gitu dong. Anata wa subarashiidesu. Wa, totemo odorokimashita.Yoi shigoto o iji suru
BalasHapushahaha.. ok nanti aku gk terang"an lg dehh.. hahaha..
BalasHapusarigatou..
haik wakatta..
^^
un, jenny, mana part3nya?
BalasHapusblm sabar ya^^
BalasHapushohoho~ nunggu chapter 3 nya nih..XP
BalasHapusiya nih.. hehe^^
BalasHapus